Jumat, 10 Juni 2011

Siyasah


PRINSIP-PRINSIP SIYASAH DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA
PRINSIP-PRINSIP DALAM AL-QUR’AN
1. Kedudukan Manusia di atas dan Bumi
Dalam QS. Al-Baqarah ayat 30
“ Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi,…."
Dalam QS. Al-An’am ayat 165
“ Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu,…”

2. Prinsip Manusia Sebagai Umat yang Satu
Dalam QS. Al-Baqarah ayat 213
“Manusia itu adalah umat yang satu,…”
Dalam QS. Al-Hujarat ayat 13
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

3. Prinsip Menegakkan Kepastian Hukum dan Keadilan
Dalam QS. An-Nisa’ ayat 135
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.”
Dalam QS. Al-Maidah ayat 6
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

4. Prinsip Kepemimpinan
Dalam QS. An-Nisa’ ayat 59
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu,…”
Dalam QS. As-Syu’ara ayat 150-152
“maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku; dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas, yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan."

5. Prinsip Musyawarah
Dalam QS. Ali Imran ayat 159
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”
Dalam QS. Asy-Syuura ayat 38
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.”

6. Prinsip Persatuan dan Persaudaraan
Dalam QS. Ali Imran ayat 103
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”
Dalam QS. Al-Hujarat ayat 10
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”

7. Prinsip Persamaan
Dalam QS. Al-Hujarat ayat 13
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

8. Prinsip Hidup Bertetangga/Hubungan antar Negara Bertetangga
Dalam QS. An-Nisa’ ayat 2
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu,…”

9. Prinsip Tolong-Menolong dan Membela yang Lemah
Dalam QS. Surah Al-Maidah ayat 2
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.”
Dalam QS. Surah Al-Balad ayat 12-16
“Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir.”

10. Prinsip Perdamaian dan Peperangan/Hubungan Internasional
Dalam QS. Al-Anfal ayat 61
“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Dalam QS. Al-Baqarah ayat 190
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”

11. Prinsip Ekonomi dan Perdagangan
Dalam QS. Al-Baqarah ayat 275
“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”
Dalam QS. Al-A’raf ayat 85
“Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya”

12. Prinsip Administrasi dalam Perikatan/Muamalah
Dalam QS. A-Baqarah ayat 282
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu`amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikit pun daripada utangnya.”

13. Prinsip Membela Negara
Dalam QS. At-Taubah ayat 38
“Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepada kamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit.”

14. Prinsip Hak-Hak Asasi
a. Hak Untuk Hidup
Dalam QS. Al-Isra’ ayat 33
“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar.”
b. Hak Atas Milik Pribadi dan Mencari Nafkah
Dalam QS. An-Nisa’ ayat 29
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil.”
Dalam QS. Al-Jum’ah ayat 10
“Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”
c. Hak atas Penghormatan dan Kehidupan Pribadi
Dalam QS. An-Nur ayat 27
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.”
d. Hak Berpendapat dan Berserikat
Dalam Surah An-Nisa’ ayat 59
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya)”
Dalam QS. Ali-Imran ayat 104
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
e. Hubungan Kebebasan Beragama, Toleransi atas Agama dan Hubungan antar Pemeluk Agama
Dalam QS. Al-Baqarah ayat 256
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.”
f. Hak Persamaan di depan Hukum dan Membela Diri
Dalam QS. An-Nisa’ ayat 58
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.”
Dalam QS. Al-Syura ayat 41
“Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada suatu dosa pun atas mereka.
g. Hak Kebebasan dari Penganiayaan
Dalam QS. Al-A’raf ayat 33
“Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak atau pun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar.”
h. Hak Kebebasan dari Rasa Takut
Dalam QS. Al-Maidah ayat 32
“Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.”

15. Prinsip Amar Ma’ruf dan Nahi Mungkar
Dalam QS. Ali Imran ayat 110
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.”
16. Prinsip dalam Menetapkan Para Pejabat atau Pelaksanaan Suatu Urusan
Dalam QS. Al-Qashash ayat 26
“Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.”


PRINSIP-PRINSIP DALAM HADITS
1. Prinsip Kebutuhan akan Pemimpin
“Apabila ada tiga orang bepergian keluar hendaklah salah seorang di antara mereka menjadi pemimpin” (HR. Abu Daud)
“Tidak boleh bagi tiga orang yang berada di tempat terbukan di muka bumi ini kecuali ada salah seorang di antara mereka yang menjadi pemimpin mereka”. (HR. Ahmad)

2. Prinsip Tanggung Jawab Seorang Pemimpin
“Tiap-tiap kamu adalah pemimpin dan bertanggungjawab terhadap yang dipimpinnya, seorang kepala negara yang memimpin rakyat bertanggungjawab atas mereka, dan seorang laki-laki adalah pemimpin penghuni rumahnya dan bertanggungjawab atas mereka”. (Muttafaq ‘Alaih)

3. Prinsip Berhubungan antara Pemimpin dan yang Dipimpin Berdasarkan Persaudaraan Saling Mencintai
“Pemimpin-pemimpin kamu yang baik adalah pemimpin-pemimpin yang mencintai mereka (rakyat) dan mereka mencintai kamu, mereka mendo’akan kamu dan kamu mendo’akan mereka. Sedangkan pemimpin-pemimpin kamu yang tidak baik adalah para pemimpin yang kamu benci dan mereka membenci kamu, kamu melaknat mereka dan mereka melaknat kamu.” (HR. Ahmad)

4. Prinsip Keta’atan
“Wajib atas seorang muslim mendengarkan dan mena’ati perintah baik yang disenangi maupun tidak, kecuali jika ia perintah untuk melakukan maksiat”. (HR. Bukhori)

5. Pemimpin yang Tidak Konsisten dan Tidak Bertanggungjawab
“Akan datang kepada kamu pemimpin-pemimpin yang memerintahkan kamu untuk melakukan sesuatu padahal mereka tidak melaksanakannya, barangsiapa yang membenarkan kedustaan mereka itu dan membantu kezaliman mereka, maka ia tidak termasuk golonganku dan aku tidak termasuk golongannya”. (Hadits yang bersumber dari Abu Hurairah)

6. Prinsip Tolong-Menolong oleh yang Kuat atas yang Lemah dan yang Kaya atas yang Miskin
“Barangsiapa memiliki kelebihan berupa kemampuan maka hendaklah ia membantu dengan kelebihannya itu atas orang yang tidak memiliki kemampuan dan barang siapa memiliki kelebihan bekal maka hendaklah ia memberikan kelebihannya itu kepada orang yang kekurangan bekal”. (HR. Abu Daud)

7. Prinsip Kebebasan Pendapat
“Siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran maka hendaklah ia ubah dengan tangannya, jika ia tidak mampu dengan lisannya, dan jika tidak mampu dengan lisan maka dengan hatinya dan yang demikian adalah selemah-lemah iman”. (HR. Ahmad)

8. Prinsip Persamaan di depan Hukum
“Sesungguhnya orang-orang yang sebelum kamu binasa lantaran apabila ada seorang tokoh terhormat mencuri mereka membiarkannya, dan tetapi apabila ada seorang lemah mencuri mereka melaksanakan hukum atasnya. Demi ALLAH, seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri niscaya aku akan potong tangannya”. (HR. Ahmad)

9. Prinsip dalam Mengangkat Para Pejabat Negara atau Pelaksana Suatu Urusan
“Janganlah kamu meminta suatu jabatan pemerintahan, sebab jika jabatan itu diberikan kepadamu atas permintaanmu maka aka berat bagimu mempertanggungjawabkannya. Tapi bila jabatan itu diberikan kepadamu tanpa ada permintaan dari maka kamu akan mendapat kekuatan melaksanakannya. Jika kamu telah diangkat dengan suatu sumpah, kemudian kamu melihat orang lain  yang lebih baik untuk menduduki jabatan itu maka serahkanlah ia kepada orang itu lepaskan sumpah jabatanmu”. (HR. Ahmad)

10. Prinsip Musyawarah
“Hendaklah kamu selesaikan segala urusan kamu dengan musyawarah”. (Sebagaimana dikutip oleh Muhammad Jalal Syaraf dan Ali Abd. Al-Mu’thi Muhammad, Al-Fikr Al-Siyasi fi Al-Islam)

11. Prinsip Persaudaraan
“Janganlah kamu saling membenci, saling menghasut, dan saling membelakangi, tapi jadilah kamu sebagai hamba ALLAH yang bersaudara. (HR. Bukhori)
“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain”. (HR. Muslim)

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>A>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>